21 January 2009

Tidak Singgung Konflik Gaza, Tapi Ingin Rangkul Islam

Washington - Barack Hussein Obama telah resmi menjadi Presiden AS. Pria keturunan seorang muslim Kenya tersebut membangkitkan harapan banyak pihak, tak hanya di AS namun juga di seluruh dunia akan perubahan pola arah kebijakan diplomasi luar negeri AS. Terlebih, Obama dalam berbagai kesempatan selalu menawarkan perubahan.

Dalam pidato pengukuhan dirinya sebagai presiden AS ke-44 misalnya, Obama menegaskan bahwa dunia saat ini telah berubah dan Amerika perlu merangkul negara-negara lain di dunia sebagai kawan.

Secara khusus, Obama menyinggung mengenai relasi AS dengan dunia Islam yang selama pemerintahan pendahulu Obama, George W. Bush, kerap berseberangan.

"Bagi dunia Islam, kami menawarkan kerjasama berdasarkan sikap saling menghargai dan menghormati. Amerika adalah kawan bagi tiap negara yang cinta damai," tegas Obama.

Lebih lanjut, Obama juga mengkritik pemimpin dunia yang menghalalkan kekerasan dan membungkam kebebasan. Sorotan tajam juga diberikan kepada rezim-rezim despotik dan korup.

"Bagi para penguasa yang korup, ketahuilah, Anda berada di sisi sejarah yang salah. Namun demikian, AS akan tetap mengulurkan tangan bila Anda mengendurkan kepalan tangan Anda," ujar Obama mengumpamakan.

Meski demikian, Obama sama sekali tidak menyinggung mengenai peristiwa-peristiwa global yang tengah terjadi dunia, termasuk serangan Israel ke Gaza. Terlebih, selama ini Obama lebih banyak diam dan hanya mengatakan bahwa dirinya prihatin atas kekerasan yang terjadi. Lantas, apakah di bawah kepemimpinan Obama, AS akan memainkan peranan lebih besar bagi terciptanya perdamaian di Timur Tengah? Kita lihat saja nanti.

No comments:

Post a Comment